Gakuat Sama Abang Yang Muscle: 4 — Gym Dick Addict (III)

niacimide
5 min readJul 26, 2021

--

“You are so ARGH, wild. Don’t make me FUCKING ARRGHH waitin’, just fuck me, Gera”

“As your wish,” ucap Gerald sambil menghentikan permainan jarinya.

Masih dalam posisi 69 di atas sofa, Eric mengambil pelumas dan melumasi keperkasaan Gerald dengannya. Setelah kontolnya terlumasi, ia segera melumasi lubang anusnya dan berusaha menduduki kontol Gerald.

Kontol Gerald adalah definisi dari kontol monster. Baik Eric maupun Gerald, keduanya adalah biseksual yang lebih cenderung menyukai pria. Gerald sudah lama tidak bermain ranjang bersama wanita, namun tidak dengan Eric. Eric yang kaya bahkan memiliki haremnya sendiri, isinya 3 pria dan 2 wanita. Wanita yang ia ajak untuk bermain selalu saja ngos-ngosan dan terkadang sampai lemas setelah dihajar Eric. Kontol Eric saja sudah termasuk besar. Dan milik Gerald lebih besar dan berurat daripada milik Eric.

“AAAARGGHH GEDE BANGET,” ucap Eric sambil berusaha memasukkan kontol Gera ke dalam anusnya.

Ini bukan pertama kalinya Eric ngewe dengan Gerald, namun ia selalu kesusahan memasukkannya untuk pertama kalinya. Entah lubang Eric yang memang rapat dan sulit melar atau kontol Gerald saja yang terlalu besar. Entah…

Setelah berusaha, akhirnya kepala kontol Gerald masuk meski ia terengah-engah dibuatnya. Pelumas yang diaplikasikan sudah banyak, namun tetap saja sulit.

Gerald tahu Eric lelah, maka ia merebahkannya di sofa. Kini Gerald lah yang memegang kendali.

Liar dalam urusan seks adalah Gerald. Kedua tangannya dengan reflek memegang kedua pinggang Eric dan merendahkan badannya hingga kedua bibir itu saling bertukar saliva. Setelah Eric mulai rileks, ia mencengkeram pinggang Eric dan mendorong masuk kepala kontolnya dengan perlahan.

Meski telah melakukan fore play dan kini telah sedikit rileks, Eric sepertinya mulai kesakitan akibat ulah kontol raksasa Gerald yang berusaha menyeruak masuk.

Tak ada sedikit pun kata yang keluar dari mulut Eric. Kedua tangannya mencengkeram erat sprei, punggungnya melengkung ke atas, sedangkan matanya terbelalak kosong dengan mulut yang menganga. Eric merasakan sakit yang rasanya benar-benar mengoyaknya. Mulutnya yang menganga membuat produksi liur menetes ke luar.

Saat lawan mainnya menganga dan mengeluarkan saliva, itu lah yang diinginkan Gerald. Ia amat menikmati permainan brutal seperti ini, toh sebenarnya Eric juga menyukai seks yang hardcore.

Perlahan namun pasti, keperkasaan Gerald itu menyentuh titik prostat Eric. Saat Gerald merangsang dan bermain-main di titik itu, Eric akan melenguh panjang sebagai tanda kenikmatan. Penis Eric tegang dan mengeluarkan precum layaknya sungai.

Anus Eric masih sangat rapat. Kontol Gerald jadi terhambat dan kurang leluasa karenanya. Gerald masih berusaha memasukkan kontolnya, sedangkan sepertinya Eric masih menikmati kontol Gerald merangsang titik prostatnya.

“Tahan ya, susah bener bangsat,” ucap Gerald sembari memasukkan jari telunjuk dan tengahnya ke dalam mulut Eric yang masih menganga. Dan Eric meresponnya dengan menjilatinya.

Plok

Plok

Plok

Plok

Dengan empat kali hentakan, kontol Gerald benar-benar masuk ke dalam anus Eric. Anusnya benar-benar melahap kontol Gerald hingga habis.

“argh, ampun. Gera, please, ampu- arghh, ampunin gue,” ucap Eric yang sudah kehabisan tenaga melayani nafsu Gerald.

“Apa? Ampun? Lo tadi main-main sama gue, kita berhenti sampe gue puas. Hahahah,” jawab Gerald yang masih horny.

“Gue udah gakuat, Ger, sump- AARGH, FUCK. AAARGH,” belum selesai Eric mengucapkan kalimatnya, Gerald sudah memompa kontol besarnya. Tubuh Eric benar-benar lemas tak berdaya, sedangkan kontol Eric masih sangat-sangat tegang dengan precum yang terus mengalir. Tubuhnya digempur oleh kekuatan dari kontol besar Gerald.

Kontol Gerald menyodok anus Eric dengan ganasnya. Tempo gerakannya lambat, kian melambat, dan menghentak dengan cepat. Eric dibuat nikmat oleh gerakan itu.

Setelah puas di sofa, kini Gerald menggendong Eric. Mereka berdua saling berhadapan masih dengan posisi kontol yang menancap kuat. Eric berkata “Fuck, gue udah gapunya tenaga tapi gue masih horny.”

Gerald tak membalas dengan ucapan, ia mencium Eric dan mulai memaju mundurkan kontol kudanya. Rupanya Eric menikmati momen ini, ia mendesah keenakan dengan kedua tangan dan kaki yang seakan-akan mengunci tubuh Gerald.

Karena melakukan seks dengan gaya the body builder, kontol Eric terus bergesekan dengan abs dan dada Gerald. Eric masih dapat menahannya. Namun ketika Gerald mendekap lebih kuat, kontol Eric terjepit dan tergesek di antara perutnya sendiri dan abs juga dada Gerald.

“I’M CUMMING, AAARGGGHH. FUUCKK!” ucap Eric saat kontolnya sudah tidak kuat membendung semua spermanya yang tertahan.

Sperma Eric keluar sangat banyak. Entah berapa tembakan yang dikeluarkannya. Tapi spermanya membasahi dada dan abs mereka berdua. Tembakan sperma Eric juga sampai ke bibir dan pipi Gerald.

Gerald mengusap mani Eric yang ada di wajahnya. Ia mencicipi mani Eric. “Manis seperti biasanya, gue suka,” ucap Gerald.

Gerald terus memompa Eric. Sedangkan kini Eric mengumpulkan sperma dengan sisa tenaganya. Setelah dirasa cukup banyak, ia menyuapi Gerald dengan sperma yang ia kumpulkan di tangan kanannya.

Ritme gerakan Gerald semakin cepat dan cepat. Mulut Gerald juga penuh dengan mani Eric kini mulai bercumbu dengan Eric. Antara sperma Eric dan saliva mereka berdua bercampur menjadi satu, kemudian mereka saling berbagi melalui pergulatan lidah ini. Ah, begitu menggairahkan.

Slurp slurp slurp

Kedua lidah mereka membuat dan mengeluarkan suara khas.

Kontol raksasa Gerald berkedut-kedut. Nafasnya tersengal-sengal dalam pergulatan lidahnya dengan Eric. Sperma hangat akhirnya keluar dengan derasnya di dalam anus Eric. Menembak dinding anus Eric dengan dahsyat. Getaran kenikmatan pun menjalar ke seluruh badan Gerald.

“Aah, aargh, fuck. fuck. fuck,” hanya itu yang dapat diucapkan Gerald.

Setelah dua belas kali menembakkan pejuh hangatnya, Gerald akhirnya limbung ke sofa. Ia merebahkan diri sementara kontolnya masih menancap di dalam anus Eric.

Eric masih berada di atas tubuh Gerald. Sperma Gerald memenuhi anus Eric hingga spermanya keluar dari sana. “Ah, gue ngerasa anus gue full banget diisi sama kontol besar gini, suka banget,” ujar Eric.

“Besok lo langsung ke New Jersey, ya? Butuh gue anter?” tanya Gerald.

“Iya Ger sekitar jam 11 pagi. Kalo lo gak keberatan gue oke oke aja sih,” jawab Eric.

Okay, baby,” lanjut Gerald sembari bangkit dan mencium Eric masih dengan kontol yang menancap.

Don’t move. Gue pengen malem ini berkesan buat lo. Lo udah puas, kan?” tanya Gerald lagi.

“Udah kok, Gera. Dientot sama lo rasanya surga banget. Gue pasti bakal kangen sama lo, terlebih kontol lo,” jawab Eric.

Fuck, baby,” ujar Gerald.

Pergulatan antara Gerald dan Eric berlangsung mulai dari sekitar jam 16.00 sore hingga 18.17 malam. Kemudian mereka berdua merebahkan badan dan beristirahat di kantor Gerald. Berdua dalam selimut yang sama. Dan dengan kontol yang masih tertancap. Fuck.

Gerald dan Eric beristirahat hingga jam 20.30 malam, dan kemudian memutuskan untuk membersihkan diri.

“Babe, gue mau mandi. Bareng yuk,” ajak Eric.

“Yuk,” jawab Gerald singkat.

photo from reyericc

Gerald dan Eric membersihkan diri di kamar mandi dalam kantor Gerald. Setelah bersih-bersih dan berganti pakaian, mereka pulang ke kediaman masing-masing. Mereka berdua pulang dengan mobil Gerald karena rumah yang searah.

Pada jam 21.46 malam, Gerald memasuki kawasan perumahannya. Ia kemudian memarkir mobil di garasi dan masuk melalui pintu belakang yang terhubung dengan dapur. Di saat yang bersamaan, di dapur terdapat Revan yang mengambil susu dari kulkas dan menuangkannya di gelas.

“Ngapain aja bang kok lama?” tanya Revan sambil fokusnya pada susu dan gelas.

“Ada urusan sama klien tadi. Sekalian mandi di sana juga. Lo udah mau tidur?” ujar Gerald.

Kebiasaan Revan adalah meminum susu sebelum tidur, sehingga Gerald sudah hafal dan kenal.

“Gue mau juga dong,” ucap Gerald di saat yang bersamaan ketika Revan menghabiskan tetes terakhir susu sebelum tidurnya.

“Ambil sendiri sana, abang manja ih,” jawab Revan sambil mencuci gelas dari sisa-sisa susu.

--

--

niacimide
niacimide

Written by niacimide

story writer. support me on karyakarsa @niacimide

No responses yet